Dalam hidup, islam mengajarkan arti sebuah keimanan sebagai menu kehidupan jiwa, adapun hidangan raganya adalah islam, bila jiwa dan raga mampu bersinergi secara seimbang dalam menjalani kehidupan maka nilai ikhsan akan teraih, hak dan tanggung jawab sebagai seorang hamba yang menempatkan dirinya sebagai seorang kholifah sebagaimana penerapan Allah sebagai fungsinya, akan mampu dijalankan dengan penuh kebahagiaan dan ketenangan, kemampuan dapat dikenalinya, kemampuan dapat diberdayakannya dan kemampuan dapat mensejahterakannya itulah ma'na seorang pemimpin yang mampu memimpin. manusia tercipta keluh kesah, manusia tercipta lemah, manusia tercipta dalam kerugian, itulah awal kehadiran manusia didunia, dalam situasi dan kondisi pembawaannya Allah menempatkan pilihan bagi kehidupan manusia, bila suka dengan pembawaannya merugi adalah nilai yang pantas disandangnya, bila tak suka maka pengecualian dengan iman, amal soleh, dan saling memperbaiki dan mengingatkan adalah bentuk pergeseran dari ketetapan yang Allah berikan. Santri Perwira Yashi adalah bagian sosok yang berupaya menempatkan dirinya menjadi bagian penyempurna dari kebesaran islam yang saat ini ada dalam kondisi yang tidak seimbang, (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar